Dienstag, 16. November 2010

Keutamaan ilmu :)

Baru saja membaca beberapa bait dari sebuah buku yg tergeletak di mesjid Al Falah siang ini. Judulnya: Sentuhan Qalbu.

Buku dengan hardcover ini entah milik siapa, yg jelas begitu aku membukanya secara acak, ada beberapa bait yang begitu eyecathing seolah memaksa tuk dibaca.. *agak berlebihan memang, tapi sudahlah bukan itu poin dalam ceritaku kali ini:-)

Beberapa kalimat itu adalah tentang suatu ketika Ali bin Abi Thalib didatangi oleh sepuluh orang yang bertanya tentang satu pertanyaan secara bergiliran. Namun masing-masing dari mereka menginginkan Ali menjawab dengan jawaban yang berbeda. Mereka ingin membuktikan kepandaian seorang Ali, sebagaimana yang pernah disabdakan Rasulullah SAW.

Pemuda 1: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab ilmu adalah pusaka para Nabi, sedangkan harta adalah pusaka Qorun, Saddad, Fir’aun, dan lain-lain.

Pemuda 2: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: "Sebab ilmu menjagamu, sedangkan harta, engkau yang harus menjaganya,”

Pemuda 3: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, pemilik harta musuhnya banyak, sedang pemilik ilmu temannya banyak”

Pemuda 4: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, harta jika dibelanjakan akan berkurang, sebaliknta ilmu jika diajarkan akan bertambah.”

Pemuda 5: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, pemilik harta dipanggil dengan sifat bakhil dan cercaan, sedangkan pemilik ilmu dipanggil dengan nama agung dan kemuliaan,”

Pemuda 6: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab harta perlu dijaga pada pencuri sedangkan ilmu tidak,”

Pemuda 7: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, pemilik harta kelak di hari akhirat akan dihisab, sedangkan pemilik ilmu akan diberi syafaat,”

Pemuda 8: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, harta menjadi berkarat dan rusak jika disimpan, sedangkan ilmu tidak berkarat dan tidak rusak,”

Pemuda 9: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab harta bisa mengeraskan hati, tetapi ilmu malah menerangi hati,”

Pemuda 10: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, pemilik pemilik harta bias mengaku Tuhan karena hartanya, sedangkan pemilik ilmu mengaku sebagai hamba”

hmmm.. Subhanallah bgt kan yaaa keutamaan ilmu??
Jadi, ayo berilmu teman2!! ^^)

Sonntag, 31. Oktober 2010

Peringatan di tanggal 29.10.2010

Tragedi? musibah? atau ujian?
Hmm, kurasa bukan.
Akan lebih tepat jika ini disebut sebuah peringatan dari Allah.

Disaat hati ini sedang senang menjadi satu2nya di kelasku yang mendapatkan sebuah nilai sempurna 1,0 di Ujian Labor pada Jumat ini, setelahnya aku langsung mendapatkan peringatan dari Allah. Aku diingatkan akan sebuah tanda bersyukur yg sempat terlupakan: Infaq. Tidak dengan sengaja, tapi terlupa karna banyaknya urusan dunia. Astaghfirullah. Semoga Allah mengampuni dosa hambanya ini.

Pada Jumat itu, aku mendapatkan undangan tuk datang ke mesjid merayakan hari ulang tahun seorang gadis mungil yg disenangi banyak orang. Selepas Labor, aku langsung mencari kado yang kurasa dia sukai di mall dekat kampus. Aku memang agak lelah saat itu, hingga tidak terasa selepas menelephone aku lupa menaruh handphonenya kembali ke tasku. Dan walhasil, dalam hitungan 10menit kedua handphone itu raib. (red: keduanya kuletakkan dalam satu cover hp). Masya Allah.

Saat itu, tidak ada yg bisa kuingat selain beristighfar sambil menenangkan hatiku. Sudah kulakukan berbagai cara seperti menanyakan pada si kasir, maupun menelepon nomerku dgn telepon umum. Tapi Nihil. Allah memang berkehendak demikian dan aku tidak bisa menolaknya. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Ikhlaskan hati ini yaa Rob, seikhlas kedua orangtuaku membesarkan aku hingga sekarang. Amin.

Hari sudah berganti, kisah di tanggal 29.10.2010 pun hanya bisa kujadikan hikmah, bahwa hidup adalah sebuah keseimbangan hak antara jasad dan ruhiyah. InsyaAllah.

Donnerstag, 14. Oktober 2010

Drowning..

Entah diri ini yg sulit sekali bersyukur ataukah memang pantas kesabaran ini makin menipis..

seperti tetesan hujan yg tidak akan pnah meluapkan lautan, seperti itu juga hati ini ingin kuperluas.. tapi aku sadar, bahwa kecepatan angin dan pergeseran kulit bumi memang tak terelakkan tuk menjadikannya ombak yg mengancam kehidupan..

aku hanya seorang devy, gadis kecil 22taun yg belum banyak tau cara menjinakkan ombak.. hingga tak jarang aku hanya berlari, bersembunyi dari satu perahu ke perahu lain, menghindari ancaman yg bisa saja kudapatkan karna menghadapi ombak2ku..
hingga akhirnya, ombak itu akan tetap setia berdiri di belakangku, sampai aku lelah, berhenti berlari kemudian ditenggelamkan olehnya..

sungguh, aku lelah..
lelah tuk slalu toleransi dan memberikan senyuman..
lelah tuk menegur kemudian memaafkan...

berlin, 14.10.2010 -langit mendung,seolah mendukung suasana hati ini-

Freitag, 25. Juni 2010

ttg janji..

memang salah gw yg berharap terlalu tinggi pada manusia.. jadi pas dikecewain,, sama skali blum siap buat ngerasain nyeseknya.. =')


sebisa mungkin, diri ini slalu berusaha buat ga menebar janji yang blum tentu bisa kupenuhi..
sebisa mungkin, diri ini slalu berusaha memenuhi janji yang terucap walaupun sebenarnya keadaan tidak memihak..

karna diri ini tau,
sangat tidak bijak untuk menyakiti orang lain dgn janji yang kulanggar..
sangat tidak bijak untuk mengecewakan harapan2 mereka dengan komitmen yg kusingkirkan..

Maha Baik Engkau Yaa Raaab..
Yang mengingatkanku tuk tidak berharap terlalu tinggi pada janji & ucapan manusia..

Maha Baik Engkau Yaa Raaab..
Yang mengizinkanku merasakan kekecewaan ini di dunia..
tapi kenapa sakitt skali yaa Raab rasanya T_T

Donnerstag, 24. Juni 2010

(H - 6 Jam)

“Aku mencintaimu karena agama yang ada padamu. Jika kau hilangkan agama dalam dirimu, hilanglah cintaku padamu.” [Imam Nawawi]


Maka, sebelum mencintai seseorang, ada baiknya kita bertanya kepada diri kita terlebih dahulu, “Sudahkah saya mencintai atas dasar cinta kepada Allah? dan sudahkah saya pantas dicintai karena agama yang ada pada diri saya?”


Tepat 6 jam sebelum terjadinya suatu ketetapan yg mau tidak mau harus kuhadapi hari ini.. tiba2 seorang teman baikku mengingatkanku kedua bait tulisan di atas.. ini bukan pertama kalinya teman baikku itu men"tag" ku dgn notes2 nya yg penuh pesan tuk saling mengingatkan.. tapi entah knapa, hmm pastinya karna kehendak Allah, notes kali ini begitu menyentakku.. bahwa Allah sedang menguji kecintaanku padaNYA.. bahwa Allah sedang mengingatkan hatiku untuk mencintai manusia tidak melebihi cintaku padaNYA..

Astaghfirullah.. Ampuni Hamba Yaa Raab

Montag, 5. April 2010

Tiba tiba saja teringat si Papa, beliau yang begitu kuhormati dengan cintanya. Betapa gadis kecilnya ini begitu sering membangkang dan tak jarang merengek demi mendapati yang dia diinginkan. Betapa gadis kecilnya ini dengan semena mena menyakiti hatinya hingga pernah membuatnya meneteskan air mata.

Yaa Allah, tolong ampuni hamba dan muliakanlah Papa di hadapanMU kelak. amin.


Pernah suatu hari, beberapa belas tahun yang lalu, papa membaca diari yang kutuliskan di komputernya, beliau tersentak dan mendapati bahwa gadis kecilnya ini lebih lantang berbicara melalui tulisan dibanding kedua anaknya yang lain. "Chip itu perasaannya sensitif", kalimat ini yang Beliau ucapkan setelahnya. Bukan amarah dan pukulan yang waktu itu kuharapkan ketika kutuliskan kalimat demi kalimat yang mengungkapkan kekecewaanku padanya.

-Pertengahan Maret 2006-
Kurang lebih 4 tahun yang lalu kuutarakan keinginanku tuk bisa merasakan pendidikan di Eropa, Jerman tepatnya. Beliau lah yang paling pertama mendukung keinginanku, yang kutau pasti bukan karna alasan prestige bisa menyekolahkan anaknya di eropa, melainkan karna beliau percaya bahwa gadis kecilnya ini bisa lebih cepat berdiri sendiri tanpa beliau di dekatnya dibanding anak gadisnya yang lain.

Yaa Allah, tolong jauhkan Papa dari godaan syaitan yang terkutuk dan siksaan api nerakaMU. amin.


-20 November 2008-
Kakak Perempuanku baru saja menikah. Aku bahagia karenanya. Beberapa hari sebelumnya, tak ayal aku melihat papa yang menatap kakak perempuanku dengan senyum haru. Kulihat beliau belum bisa sepenuhnya ikhlas anak gadis pertamanya 'diambil' oleh lelaki lain pilihannya. Lantas tak heran, bila sewaktu akad nikah, ada getar di setiap ucapannya. Tuk pertama kalinya, beliau menjadi Wali Nikah anak gadisnya sendiri. Tuk pertama kalinya, beliau melepaskan anak gadisnya tuk menentukan jalan hidup bersama pendamping barunya.
Dan sebelum aku kembali ke negara studiku, tanpa kuminta, beliau menungguiku di Cengkareng hingga aku naik pesawat. (fyi, boarding time saat itu sangat tidak menyenangkan, jam 23.30 WIB teman2!!). Aku terharu, terharu, dan terharu karenanya. Tapi tetap saja aku adalah si Chip, anak gadisnya yang sensitif tapi pantang tuk menangis di depan papa nya. Yap. Chipluk, nama panggilan papa untukku. ^^)

I.LOVE.U.DAD.AND.I'LL.ALWAYS.DO.
Betapa aku ingin menjadi 'something' untukmu Pah =')
-ur Chipluk-

Mittwoch, 17. März 2010

Getar2 Cinta.. *hwaLah (>_<")

Aduh Gusti..


Getaran ini datang lagi.
Bahkan terasa lebih kencang dari sebelumnya, beberapa pekan lalu.

Pompa darah bersih ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sang Jantung lagi-lagi membakar semangat dan memotivasi diri tuk terus bertahan hidup di Bumi milik-NYA. Gak sabar ingin memulai kuliah lagi, selalu terlintas dalam benakku bahwa tinggal 1 semester lg yang harus dilewati dengan 5 ujian dan setelahnya akan dimulai dengan Tugas Akhir, Yaa Allah.. Smoga Kau beri kemudahan..



Aduh Gusti..


Getaran ini datang lagi.
Bahkan terasa lebih kencang dari sebelumnya, beberapa pekan lalu.

14 Juta saraf otak yang berinteraksi dengan 16 Juta saraf tubuh setiap harinya, sudah cukup tuk merangkai khayalan indah tentang pertemuan dengan orangtua, kakak dan adikku di sepanjang libur musim panas nanti. Betapa aku merindukan mereka..




Huhuhuhuhuu...
pokona teteup smangatt lah tuuk smuanya^^)
intinya mah, saya cm mau numpang curhat kali ini x) hwee2..

Mittwoch, 3. März 2010

Political science

Politik..

Well, sebenarnya saya sudah cukup eneg juga membicarakan yang satu ini. Dunia politik yang kebijakannya bisa berubah-ubah hanya dalam hitungan perseratus detik. Yang kebijakannya tidak jarang mengubah kawan menjadi lawan, dan kebijakan -yang entah dgn jalan halal atau tidak- harus mencapai misi dan kepentingan golongan tertentu.

Politik..

Well, di lain sisi saya sadar betul bahwa suatu sistem pemerintahan adalah nihil tanpa politik. Dunia politik ini yang mengambil peran besar dari pengambilan kebijakan. Ekonomi, pendidikan, dan tehnologi adalah penyokong dari dunia politik itu sendiri.

Saya pribadi ke depannya sama sekali tidak berminat terjun ke dunia ini. Sebisa mungkin, saya akan memilih studi profesi di bidang technology science berbasis mandiri, tanpa ikatan politik, tanpa harus mempelajari seluk beluk dunia penuh jebakan itu.

Namun nyatanya,, saya salah.

Di kehidupan mahasiswa pun, saya tetap harus menjamu dunia ini.
Menyambutnya dengan berpikir keras tuk tidak terjerumus lebih dalam. Karena saya tidak suka melihat kawan saya harus menjadi lawan dikarenakan rekayasa politik.
Dan jujur, saya tidak suka berada di dalamnya.

Mittwoch, 24. Februar 2010



untuk sahabatku yang kucintai karna 4JJ1 Swt..
*sama2 di berlin,ttp aja berasa jauh=)

Duii.. Ganbatte Ne!!! -deine Devy-