Marrying my best friend is probably the best thing that could happen to me :)
Hidup adalah Berlari.. Mengejar Cinta Sang Pemilik Kehidupan, Allah Azza wa Jalla
Mittwoch, 15. Juni 2011
Dienstag, 3. Mai 2011
Perpisahan?
Satu bulan berlalu.
Sejak kepergian seorang teman, kakak, dan saudari dalam Iman dan Islam..Namanya Elly, seorang yang sudah kucintai dengan hati..
Sejak itu aku jadi sering merenung.
Tentang hikmah dari perpisahan.
Aku yang dulunya lebih sering meninggalkan, akhir2 ini jd sering ditinggalkan.. Aku yang lebih senang jika dirindukan, kini lebih sering merindukan.. Aku yang sering lupa akan hal2 sederhana, kini sebisa mungkin ingin slalu kujaga, karna toh hal2 istimewa adalah tumpukan hal2 sederhana yang terkumpul rapi dan elok di lembaran hidup seorang manusia..
Ya, sejak itu aku jadi sering merenung...
Montag, 6. Dezember 2010
Mama
Satu hal yg membuatku berpikir berkali-kali tuk melanjutkan master dsini...
mama yang sering skali sendirian di rumah..
kakakku yg sudah menikah, adikku yg kuliah di luar kota, dan aku yg kuliah di luar negeri..
betapa anak2 perempuanmu lbh cepat meninggalkanmu sendiri sebelum waktunya mah..
Papa adalah pegawai negeri yang mau tidak mau, suka tidak suka, harus berpindah2 tempat kerja sesuai dengan SK yang didapatnya. Sudah lbh dari 5 tahun Papa tinggal sendiri untuk bekerja di PLN Jakarta. Setiap 2 minggu sekali di akhir pekan, Beliau sempatkan untuk menemui keluarganya yang memutuskan untuk tinggal di Surabaya.
Adek Tryas sudah sejak 4 tahun lalu kuliah di Universitas Brawijaya, Malang, yang jaraknya memang hanya 2,5 jam naik mobil dari surabaya. Namun, kesibukan kuliahnya sebagai mahasiswi kedokteran tak ayal membuatnya hanya sempat 1 bulan sekali pulang dan menemani mama di rumah.
Sebenarnya aku agak tenang, karna kak Venny dan suaminya setiap senin-jumat selalu ada di rumah menemani mama. Hanya setiap weekend, mereka tinggal di rumah mertua kak Venny. Apalagi, sekarang ada si Jagoan cilik, Zidan, mama pasti ga pernah ngerasa kesepian lagi :)
Tapiii.. akhir bulan depan, rumah kak venny selesai. Dan itu artinya, kak venny akan tinggal di rumahnya sendiri dan meninggalkan mama sendirian di rumah yang terlalu besar untuk ditinggali 1 orang saja itu.
Allah Rahman, Allah Rahim, Allahu Yaa Ghaffar, Yaa Nurul Qolbi..
Disini, hamba tau rasanya sendirian tanpa keluarga..
Disini, tak jarang airmata ini jatuh setiap kali merindukan mereka..
Disini, terbayang raut wajah mama yang akan merasakan itu semua..
Lindungi mama yaa Allah, berikan kesehatan padanya, senangkan hatinya, muliakan kedudukannya di hadapanMu dan izinkan hamba menjadi anak sholeh yang akan memberatkan timbangan pahalanya di akhirat nanti.. Amin Allahumma Amiin..
Berlin, 30.05.2011
i love u, mom. i really really do! :')
mama yang sering skali sendirian di rumah..
kakakku yg sudah menikah, adikku yg kuliah di luar kota, dan aku yg kuliah di luar negeri..
betapa anak2 perempuanmu lbh cepat meninggalkanmu sendiri sebelum waktunya mah..
Papa adalah pegawai negeri yang mau tidak mau, suka tidak suka, harus berpindah2 tempat kerja sesuai dengan SK yang didapatnya. Sudah lbh dari 5 tahun Papa tinggal sendiri untuk bekerja di PLN Jakarta. Setiap 2 minggu sekali di akhir pekan, Beliau sempatkan untuk menemui keluarganya yang memutuskan untuk tinggal di Surabaya.
Adek Tryas sudah sejak 4 tahun lalu kuliah di Universitas Brawijaya, Malang, yang jaraknya memang hanya 2,5 jam naik mobil dari surabaya. Namun, kesibukan kuliahnya sebagai mahasiswi kedokteran tak ayal membuatnya hanya sempat 1 bulan sekali pulang dan menemani mama di rumah.
Sebenarnya aku agak tenang, karna kak Venny dan suaminya setiap senin-jumat selalu ada di rumah menemani mama. Hanya setiap weekend, mereka tinggal di rumah mertua kak Venny. Apalagi, sekarang ada si Jagoan cilik, Zidan, mama pasti ga pernah ngerasa kesepian lagi :)
Tapiii.. akhir bulan depan, rumah kak venny selesai. Dan itu artinya, kak venny akan tinggal di rumahnya sendiri dan meninggalkan mama sendirian di rumah yang terlalu besar untuk ditinggali 1 orang saja itu.
Allah Rahman, Allah Rahim, Allahu Yaa Ghaffar, Yaa Nurul Qolbi..
Disini, hamba tau rasanya sendirian tanpa keluarga..
Disini, tak jarang airmata ini jatuh setiap kali merindukan mereka..
Disini, terbayang raut wajah mama yang akan merasakan itu semua..
Lindungi mama yaa Allah, berikan kesehatan padanya, senangkan hatinya, muliakan kedudukannya di hadapanMu dan izinkan hamba menjadi anak sholeh yang akan memberatkan timbangan pahalanya di akhirat nanti.. Amin Allahumma Amiin..
Berlin, 30.05.2011
i love u, mom. i really really do! :')

belajar satu hal hari ini...
bahwa menjadi tau tidak selamanya lebih menyenangkan daripada tidak tau dan pura2 tidak peduli
Dienstag, 16. November 2010
Keutamaan ilmu :)
Baru saja membaca beberapa bait dari sebuah buku yg tergeletak di mesjid Al Falah siang ini. Judulnya: Sentuhan Qalbu.
Buku dengan hardcover ini entah milik siapa, yg jelas begitu aku membukanya secara acak, ada beberapa bait yang begitu eyecathing seolah memaksa tuk dibaca.. *agak berlebihan memang, tapi sudahlah bukan itu poin dalam ceritaku kali ini:-)
Beberapa kalimat itu adalah tentang suatu ketika Ali bin Abi Thalib didatangi oleh sepuluh orang yang bertanya tentang satu pertanyaan secara bergiliran. Namun masing-masing dari mereka menginginkan Ali menjawab dengan jawaban yang berbeda. Mereka ingin membuktikan kepandaian seorang Ali, sebagaimana yang pernah disabdakan Rasulullah SAW.
Pemuda 1: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab ilmu adalah pusaka para Nabi, sedangkan harta adalah pusaka Qorun, Saddad, Fir’aun, dan lain-lain.
Pemuda 2: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: "Sebab ilmu menjagamu, sedangkan harta, engkau yang harus menjaganya,”
Pemuda 3: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, pemilik harta musuhnya banyak, sedang pemilik ilmu temannya banyak”
Pemuda 4: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, harta jika dibelanjakan akan berkurang, sebaliknta ilmu jika diajarkan akan bertambah.”
Pemuda 5: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, pemilik harta dipanggil dengan sifat bakhil dan cercaan, sedangkan pemilik ilmu dipanggil dengan nama agung dan kemuliaan,”
Pemuda 6: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab harta perlu dijaga pada pencuri sedangkan ilmu tidak,”
Pemuda 7: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, pemilik harta kelak di hari akhirat akan dihisab, sedangkan pemilik ilmu akan diberi syafaat,”
Pemuda 8: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, harta menjadi berkarat dan rusak jika disimpan, sedangkan ilmu tidak berkarat dan tidak rusak,”
Pemuda 9: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab harta bisa mengeraskan hati, tetapi ilmu malah menerangi hati,”
Pemuda 10: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, pemilik pemilik harta bias mengaku Tuhan karena hartanya, sedangkan pemilik ilmu mengaku sebagai hamba”
hmmm.. Subhanallah bgt kan yaaa keutamaan ilmu??
Buku dengan hardcover ini entah milik siapa, yg jelas begitu aku membukanya secara acak, ada beberapa bait yang begitu eyecathing seolah memaksa tuk dibaca.. *agak berlebihan memang, tapi sudahlah bukan itu poin dalam ceritaku kali ini:-)
Beberapa kalimat itu adalah tentang suatu ketika Ali bin Abi Thalib didatangi oleh sepuluh orang yang bertanya tentang satu pertanyaan secara bergiliran. Namun masing-masing dari mereka menginginkan Ali menjawab dengan jawaban yang berbeda. Mereka ingin membuktikan kepandaian seorang Ali, sebagaimana yang pernah disabdakan Rasulullah SAW.
Pemuda 1: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab ilmu adalah pusaka para Nabi, sedangkan harta adalah pusaka Qorun, Saddad, Fir’aun, dan lain-lain.
Pemuda 2: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: "Sebab ilmu menjagamu, sedangkan harta, engkau yang harus menjaganya,”
Pemuda 3: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, pemilik harta musuhnya banyak, sedang pemilik ilmu temannya banyak”
Pemuda 4: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, harta jika dibelanjakan akan berkurang, sebaliknta ilmu jika diajarkan akan bertambah.”
Pemuda 5: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, pemilik harta dipanggil dengan sifat bakhil dan cercaan, sedangkan pemilik ilmu dipanggil dengan nama agung dan kemuliaan,”
Pemuda 6: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab harta perlu dijaga pada pencuri sedangkan ilmu tidak,”
Pemuda 7: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, pemilik harta kelak di hari akhirat akan dihisab, sedangkan pemilik ilmu akan diberi syafaat,”
Pemuda 8: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, harta menjadi berkarat dan rusak jika disimpan, sedangkan ilmu tidak berkarat dan tidak rusak,”
Pemuda 9: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab harta bisa mengeraskan hati, tetapi ilmu malah menerangi hati,”
Pemuda 10: “Hai Ali mana yang lebih utama, ilmu atau harta? Apa dasarnya?”
Ali: “Sebab, pemilik pemilik harta bias mengaku Tuhan karena hartanya, sedangkan pemilik ilmu mengaku sebagai hamba”
hmmm.. Subhanallah bgt kan yaaa keutamaan ilmu??
Jadi, ayo berilmu teman2!! ^^)
Sonntag, 31. Oktober 2010
Peringatan di tanggal 29.10.2010
Tragedi? musibah? atau ujian?
Hmm, kurasa bukan.
Akan lebih tepat jika ini disebut sebuah peringatan dari Allah.
Disaat hati ini sedang senang menjadi satu2nya di kelasku yang mendapatkan sebuah nilai sempurna 1,0 di Ujian Labor pada Jumat ini, setelahnya aku langsung mendapatkan peringatan dari Allah. Aku diingatkan akan sebuah tanda bersyukur yg sempat terlupakan: Infaq. Tidak dengan sengaja, tapi terlupa karna banyaknya urusan dunia. Astaghfirullah. Semoga Allah mengampuni dosa hambanya ini.
Pada Jumat itu, aku mendapatkan undangan tuk datang ke mesjid merayakan hari ulang tahun seorang gadis mungil yg disenangi banyak orang. Selepas Labor, aku langsung mencari kado yang kurasa dia sukai di mall dekat kampus. Aku memang agak lelah saat itu, hingga tidak terasa selepas menelephone aku lupa menaruh handphonenya kembali ke tasku. Dan walhasil, dalam hitungan 10menit kedua handphone itu raib. (red: keduanya kuletakkan dalam satu cover hp). Masya Allah.
Saat itu, tidak ada yg bisa kuingat selain beristighfar sambil menenangkan hatiku. Sudah kulakukan berbagai cara seperti menanyakan pada si kasir, maupun menelepon nomerku dgn telepon umum. Tapi Nihil. Allah memang berkehendak demikian dan aku tidak bisa menolaknya. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Ikhlaskan hati ini yaa Rob, seikhlas kedua orangtuaku membesarkan aku hingga sekarang. Amin.
Hari sudah berganti, kisah di tanggal 29.10.2010 pun hanya bisa kujadikan hikmah, bahwa hidup adalah sebuah keseimbangan hak antara jasad dan ruhiyah. InsyaAllah.
Hmm, kurasa bukan.
Akan lebih tepat jika ini disebut sebuah peringatan dari Allah.
Disaat hati ini sedang senang menjadi satu2nya di kelasku yang mendapatkan sebuah nilai sempurna 1,0 di Ujian Labor pada Jumat ini, setelahnya aku langsung mendapatkan peringatan dari Allah. Aku diingatkan akan sebuah tanda bersyukur yg sempat terlupakan: Infaq. Tidak dengan sengaja, tapi terlupa karna banyaknya urusan dunia. Astaghfirullah. Semoga Allah mengampuni dosa hambanya ini.
Pada Jumat itu, aku mendapatkan undangan tuk datang ke mesjid merayakan hari ulang tahun seorang gadis mungil yg disenangi banyak orang. Selepas Labor, aku langsung mencari kado yang kurasa dia sukai di mall dekat kampus. Aku memang agak lelah saat itu, hingga tidak terasa selepas menelephone aku lupa menaruh handphonenya kembali ke tasku. Dan walhasil, dalam hitungan 10menit kedua handphone itu raib. (red: keduanya kuletakkan dalam satu cover hp). Masya Allah.
Saat itu, tidak ada yg bisa kuingat selain beristighfar sambil menenangkan hatiku. Sudah kulakukan berbagai cara seperti menanyakan pada si kasir, maupun menelepon nomerku dgn telepon umum. Tapi Nihil. Allah memang berkehendak demikian dan aku tidak bisa menolaknya. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Ikhlaskan hati ini yaa Rob, seikhlas kedua orangtuaku membesarkan aku hingga sekarang. Amin.
Hari sudah berganti, kisah di tanggal 29.10.2010 pun hanya bisa kujadikan hikmah, bahwa hidup adalah sebuah keseimbangan hak antara jasad dan ruhiyah. InsyaAllah.
Donnerstag, 14. Oktober 2010
Drowning..
Entah diri ini yg sulit sekali bersyukur ataukah memang pantas kesabaran ini makin menipis..
seperti tetesan hujan yg tidak akan pnah meluapkan lautan, seperti itu juga hati ini ingin kuperluas.. tapi aku sadar, bahwa kecepatan angin dan pergeseran kulit bumi memang tak terelakkan tuk menjadikannya ombak yg mengancam kehidupan..
aku hanya seorang devy, gadis kecil 22taun yg belum banyak tau cara menjinakkan ombak.. hingga tak jarang aku hanya berlari, bersembunyi dari satu perahu ke perahu lain, menghindari ancaman yg bisa saja kudapatkan karna menghadapi ombak2ku..
hingga akhirnya, ombak itu akan tetap setia berdiri di belakangku, sampai aku lelah, berhenti berlari kemudian ditenggelamkan olehnya..
berlin, 14.10.2010 -langit mendung,seolah mendukung suasana hati ini-
seperti tetesan hujan yg tidak akan pnah meluapkan lautan, seperti itu juga hati ini ingin kuperluas.. tapi aku sadar, bahwa kecepatan angin dan pergeseran kulit bumi memang tak terelakkan tuk menjadikannya ombak yg mengancam kehidupan..
aku hanya seorang devy, gadis kecil 22taun yg belum banyak tau cara menjinakkan ombak.. hingga tak jarang aku hanya berlari, bersembunyi dari satu perahu ke perahu lain, menghindari ancaman yg bisa saja kudapatkan karna menghadapi ombak2ku..
hingga akhirnya, ombak itu akan tetap setia berdiri di belakangku, sampai aku lelah, berhenti berlari kemudian ditenggelamkan olehnya..
sungguh, aku lelah..
lelah tuk slalu toleransi dan memberikan senyuman..
lelah tuk menegur kemudian memaafkan...
berlin, 14.10.2010 -langit mendung,seolah mendukung suasana hati ini-
Dienstag, 29. Juni 2010
Freitag, 25. Juni 2010
ttg janji..
memang salah gw yg berharap terlalu tinggi pada manusia.. jadi pas dikecewain,, sama skali blum siap buat ngerasain nyeseknya.. =')
sebisa mungkin, diri ini slalu berusaha buat ga menebar janji yang blum tentu bisa kupenuhi..
sebisa mungkin, diri ini slalu berusaha memenuhi janji yang terucap walaupun sebenarnya keadaan tidak memihak..
karna diri ini tau,
sangat tidak bijak untuk menyakiti orang lain dgn janji yang kulanggar..
sangat tidak bijak untuk mengecewakan harapan2 mereka dengan komitmen yg kusingkirkan..
Maha Baik Engkau Yaa Raaab..
Yang mengingatkanku tuk tidak berharap terlalu tinggi pada janji & ucapan manusia..
Maha Baik Engkau Yaa Raaab..
Yang mengizinkanku merasakan kekecewaan ini di dunia..
tapi kenapa sakitt skali yaa Raab rasanya T_T
Donnerstag, 24. Juni 2010
(H - 6 Jam)
“Aku mencintaimu karena agama yang ada padamu. Jika kau hilangkan agama dalam dirimu, hilanglah cintaku padamu.” [Imam Nawawi]
Maka, sebelum mencintai seseorang, ada baiknya kita bertanya kepada diri kita terlebih dahulu, “Sudahkah saya mencintai atas dasar cinta kepada Allah? dan sudahkah saya pantas dicintai karena agama yang ada pada diri saya?”
Tepat 6 jam sebelum terjadinya suatu ketetapan yg mau tidak mau harus kuhadapi hari ini.. tiba2 seorang teman baikku mengingatkanku kedua bait tulisan di atas.. ini bukan pertama kalinya teman baikku itu men"tag" ku dgn notes2 nya yg penuh pesan tuk saling mengingatkan.. tapi entah knapa, hmm pastinya karna kehendak Allah, notes kali ini begitu menyentakku.. bahwa Allah sedang menguji kecintaanku padaNYA.. bahwa Allah sedang mengingatkan hatiku untuk mencintai manusia tidak melebihi cintaku padaNYA..
Astaghfirullah.. Ampuni Hamba Yaa Raab
Abonnieren
Posts (Atom)