Mittwoch, 3. März 2010

Political science

Politik..

Well, sebenarnya saya sudah cukup eneg juga membicarakan yang satu ini. Dunia politik yang kebijakannya bisa berubah-ubah hanya dalam hitungan perseratus detik. Yang kebijakannya tidak jarang mengubah kawan menjadi lawan, dan kebijakan -yang entah dgn jalan halal atau tidak- harus mencapai misi dan kepentingan golongan tertentu.

Politik..

Well, di lain sisi saya sadar betul bahwa suatu sistem pemerintahan adalah nihil tanpa politik. Dunia politik ini yang mengambil peran besar dari pengambilan kebijakan. Ekonomi, pendidikan, dan tehnologi adalah penyokong dari dunia politik itu sendiri.

Saya pribadi ke depannya sama sekali tidak berminat terjun ke dunia ini. Sebisa mungkin, saya akan memilih studi profesi di bidang technology science berbasis mandiri, tanpa ikatan politik, tanpa harus mempelajari seluk beluk dunia penuh jebakan itu.

Namun nyatanya,, saya salah.

Di kehidupan mahasiswa pun, saya tetap harus menjamu dunia ini.
Menyambutnya dengan berpikir keras tuk tidak terjerumus lebih dalam. Karena saya tidak suka melihat kawan saya harus menjadi lawan dikarenakan rekayasa politik.
Dan jujur, saya tidak suka berada di dalamnya.

3 Kommentare:

  1. Devi, baca tinta tulisan kamu tentang politik, saya jadi tergelitik. Tadi sore, kawan sekamar saya bilang sesuatu yang singkat.. "voting kasus century" lantas sy jawab "apa untungnya buat kita, peduli amat?" terus dia jawab "kalo tidak merasa jadi orang Indonesia ya tidak usah peduli" so ada satu makna lagi politik... peduli politik berarti peduli nasib negara dan peduli akan nasionalisme kita... huaahhh ini berat... tapi kenyataan.

    AntwortenLöschen
  2. hehe..makasih mbak Munaya sudah baca tulisan saya. Hari ini seharian penuh saya ngikutin beritanya di metro tv, membaca di media online, dari yang awalnya saya sediiih, gemess sendiri, sampai akhirnya saya cm bisa pasrah dan mendoakan smoga ini memang sebuah proses tuk menuju indonesia yang lebih baik. amiin =')

    AntwortenLöschen
  3. sama halnya dengan saya mba Devy, saya tak mengerti dunia politik dan juga tidak mau mengerti, yg terpatri dikepala sedari dulu, hanya dunia dimana penuh dengan berbagai macam rekayasa,juga intrik serta topeng-topengnya..
    tapi saya juga tak rela karna rekayasa politik, rakyat pun menjadi korban..
    tapi kalau hampir semua dari kita anti politik seperti ini terus, bangsa kita kapan majunya ya?
    huhuhu..

    AntwortenLöschen